Bahasa adalah alat atau sarana untuk berkomunikasi.
Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang bunyi arbitrer,
yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi,
dan mengidentifikasi diri. Bahasa
mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat dan merupakan
identitas dari suatu bangsa. Di Indonesia ini mempunyai
banyak bahasa, yang memperjelas identitas negara kita dengan negara lain, karena di Indonesia ini terdapat
berbagai macam daerah dimana di setiap daerahnya mempunyai bahas yang berbeda –
beda, tetapi hanya satu
bahasa yang
dapat menyatukan masyarakat Indonesia yaitu Bahasa Indonesia, karena Bahasa Indonesia telah di akui
sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda.
Bahasa Indonesia wajib
digunakan dalam segala kegiatan resmi kenegaraan dan bahkan di semua
jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, bahasa
Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar. Selain itu, agar dapat menjadi perekat persatuan suku yang jumlahnya ribuan menjadi
satu bangsa yang besar yakni, bangsa Indonesia. Akan tetapi akhir-akhir ini hampir setiap sekolah, perguruan tinggi bahkan gedung-gedung
megah di Indonesia, terpampang tulisan-tulisan asing sebagai lambang
kemodernan, sedangkan bahasa Indonesia dianggap bahasa yang tidak keren dan telah ketinggalan zaman.
Sikap ini akan melunturkan citra dan identitas bangsa.
Kemajuan
teknologi yang semakin berkembang, memaksa para remaja di zaman sekarang kurang memperdulikan
penggunaan bahasa Indonesia yang tepat karena semakin berkembangnya teknologi maka teknologi itu
mempunyai bahasa yang bukan menggunakan bahasa Indonesia melainkan bahasa asing. Para remaja sekarang lebih
cenderung menggunakan bahasa yang sedang ngetrend. Pengaruh sosial media dapat mempengaruhi fungsi
definisi bahasa Indonesia yang tepat. Sehingga membuat kedudukan bahasa
Indonesia semakin terjepit.
Sejarah bahasa
Indonesia selalu mengalami perkembangan. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia
tidak menolak kenyataan
terhadap masuknya bahasa lain,
akan tetapi bahasa
-bahasa yang masuk, sangat
berpengaruh pada perkembangan para remaja saat ini.
Sikap bangsa Indonesia terhadap bahasa Indonesia cenderung
ambivalen, sehingga terjadi dilematis. Artinya, di satu pihak kita menginginkan
bahasa Indonesia menjadi bahasa modern, dan dapat mengikuti perkembangan zaman dan mampu merekam
ilmu pengetahuan dan teknologi global, tetapi di pihak lain kita telah melunturkan
identitas dan citra diri itu dengan lebih banyak mengapresiasi bahasa asing
sebagai lambang kemodernan. Tidak
heran jika para
remaja masa kini lebih cenderung menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul
sebagai bagian dari hidupnya jika mereka tidak ingin disebut ketinggalan zaman. Disini sangat berperan penting kesadaran dari
diri kita sendiri terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sepanjang kita berada di wilayah negara Indonesia, merupakan suatu keharusan bagi setiap warga negara Indonesia
untuk tetap menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah.
Bahasa Indonesia itu sangat mudah untuk dipahami oleh semua
orang terutama warga negara Indonesia. Bahkan bahasa Indonesia tergolong bahasa
yang baik dan sopan. Kita sebagai warga negara Indonesia harus sangat bangga.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Fungsi bahasa Indonesia adalah untuk mempersatukan suku-suku
bangsa Indonesia yang ber-Bhineka. Hal ini dijelaskan secara terperinci oleh
Auliana Cahya Ifani, sebagai berikut;
Suku
bangsa yang menjunjung tinggi nilai adat dan bahasa daerahnya masing-masing
disatukan, disamakan derajatnya dalam sebuah bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia, dan memandang akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia, maka setiap suku bangsa di Indonesia bersedia menerima bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional.
(Auliana
Cahya Ifani, 1:2007)
Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu
Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu adalah sebagai
alat komunikasi bagi yang belum memahami bahasa daerah. Setiap orang tidak
selalu memahami bahasa daerah masing-masing, tetapi juga kita harus bisa memahami
bahasa daerah lainnya karena sebagian warga negara Indonesia melakukan
mobilisasi, sehingga akan terjadi interaksi antara suku daerah satu dengan suku
daerah lainnya.
Warga negara Indonesia harus mempunyai
kebanggaan tersendiri ketika dibuka wacana untuk menjadikan bahasa Indonesia
menjadi bahasa pengantar di kawasan negara ASEAN (Asia Tenggara). Dukungan
tidak saja dari kalangan bangsa Indonesia sendiri tetapi juga beberapa negara
tetangga sekitar. Bahkan bahasa Indonesia untuk tingkatan kawasan ASEAN dapat
menggeser bahasa Inggris yang selama ini mendominasi. Jika ditinjau dari
beberapa aspek memang bahasa Indonesia tidak saja mempunyai potensi, tetapi
juga keunggulan yang bisa dipakai untuk mewujudkan wacana itu. Dan bukannya
suatu hal yang mustahil bahasa Indonesia dapat meningkat menjadi bahasa
Internasional. Indikasi peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional
cukup terbuka lebar. Seperti yang di ungkapkan Arief Rachman, Ketua Harian
Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (15/11/12) bahwa PBB baru saja menolak
bahasa Jerman menjadi bahasa Internasional karena hanya dipakai di Jerman.
Berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di banyak negara.
Tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa Indonesia banyak dipergunakan
dalam bahasa keseharian karena memang pada kenyataannya jumlah penduduk
Indonesia yang cukup besar, untuk kawasan ASEAN sudah jelas pada posisi yang
terbanyak. Di samping itu, ada persamaan bahasa yang dipergunakan di Malaysia,
Singapura, dan Brunai Darussalam yang dalam hal ini bahasa Melayu. Negara baru Timor
Leste pun masih menggunakan bahasa Indonesia di samping bahasa Portugis dan
bahasa lokal setempat, hal ini menunjukkan masih ada keterkaitan yang tidak
luntur begitu saja karena pernah menjadi bagian negara Indonesia. Negara
tetangga Australia pun secara khusus mengajarkan bahasa Indonesia di
sekolah-sekolah layaknya bahasa Inggris di negara kita. Maka cakupan bertambah
luas, bahasa Indonesia bukanlah bahasa yang asing di beberapa negara tertentu.
Dari sejak awal bahasa Indonesia ditetapkanan sebagai bahasa
persatuan, boleh dibilang tidak ada kontroversi sama sekali seperti yang
terjadi di negara lain. Semua daerah menerima dengan bulat untuk dipakai
sebagai bahasa pengantar yang menghubungkan beberapa suku bangsa di Indonesia,
bahasa Indonesia memang lebih mudah, sederhana dibandingkan dengan beberapa
bahasa daerah yang digunakan di berbagai wilayah nusantara.
Sumber :